Yogyakarta -- Pada Ajang Politik World Water Forum Ke-10 di Nusa Dua,
Bali, Indonesia akan memperkenalkan kebijakan tata ruang das (Zero Delta Q)
untuk pertama kalinya, sebagai upaya inovatif dalam penanggulangan banjir.
Indonesia, sebagai negara yang
sering kali terkena dampak banjir yang parah, telah melakukan langkah-langkah
inovatif dalam menghadapi tantangan ini. Salah satu langkah terbaru yang akan
diperkenalkan adalah Zero Delta Q, sebuah pendekatan baru dalam tata ruang yang
bertujuan untuk mengurangi risiko banjir secara signifikan.
Zero Delta Q mengacu pada konsep
di mana setiap proyek pembangunan harus memastikan bahwa tidak ada penambahan
debit air ke sistem drainase yang ada. Dengan kata lain, setiap pembangunan
harus memiliki netralitas delta Q, yang berarti tidak menambah volume air yang
masuk ke saluran drainase, sehingga tidak memperburuk masalah banjir.
Dalam konteks pertemuan World
Water Forum, Indonesia akan menjadi pionir dalam menerapkan konsep ini secara
luas dan resmi. Ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah Indonesia untuk
menghadapi masalah banjir secara holistik, dengan mengintegrasikan kebijakan
tata ruang dengan upaya pengelolaan air yang berkelanjutan.
Pengenalan Zero Delta Q di
tingkat internasional melalui World Water Forum adalah langkah penting dalam
memperkenalkan standar baru dalam penanggulangan banjir. Ini tidak hanya akan
memberikan inspirasi bagi negara-negara lain yang menghadapi masalah serupa,
tetapi juga membawa Indonesia ke panggung global sebagai pemimpin dalam inovasi
penanggulangan banjir.
Dengan demikian, partisipasi
Indonesia dalam World Water Forum Ke-10 di Nusa Dua, Bali, akan menjadi
momentum penting dalam memperkenalkan Zero Delta Q sebagai langkah progresif
dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan melindungi masyarakat dari ancaman
banjir yang serius.
0 Comments
Posting Komentar