Yogyakarta -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
menegaskan bahwa proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak akan
menyebabkan wilayah Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), mengalami banjir. Hal
ini disampaikan sebagai respons terhadap kekhawatiran masyarakat terkait
potensi banjir akibat lokasi kawasan inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Dalam penegasannya, Kementerian
PUPR menyatakan bahwa lokasi KIPP telah dipilih secara cermat dan telah melalui
studi yang mendalam terkait dampak lingkungan. Lokasi tersebut tidak akan
menyumbat jalur air atau mengurangi resapan air di wilayah sekitarnya.
Sebaliknya, proyek IKN dirancang dengan memperhatikan prinsip-prinsip tata
ruang dan lingkungan yang berkelanjutan.
Pendekatan yang holistik dan
terpadu telah diterapkan dalam perencanaan proyek IKN untuk memastikan keamanan
lingkungan dan mencegah potensi dampak negatif, termasuk banjir. Seluruh
infrastruktur yang dibangun akan memperkuat sistem drainase dan pengelolaan
air, sehingga tidak akan mengganggu aliran sungai atau menimbulkan genangan air
di wilayah sekitarnya.
Selain itu, partisipasi
masyarakat dan pemangku kepentingan lokal menjadi fokus dalam proses
perencanaan dan pelaksanaan proyek ini. Dengan melibatkan mereka secara aktif,
diharapkan dapat ditemukan solusi-solusi yang dapat meminimalkan dampak sosial
dan lingkungan serta meningkatkan manfaat bagi masyarakat setempat.
Dengan
demikian, keamanan proyek Ibu Kota Nusantara terjamin dan tidak akan
menyebabkan banjir di wilayah Sepaku, Penajam Paser Utara. Kementerian PUPR
berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala guna
memastikan bahwa pembangunan IKN berjalan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dan memberikan manfaat maksimal bagi seluruh masyarakat Indonesia.
0 Comments
Posting Komentar